Sabtu, 16 Agustus 2008

KASUS TENGGILING

BK Usut

Keterlibatan

Anggota Dewan

++Polisi Amankan Tersangka Baru

RADAR PALEMBANG, DIUSUT – Isu dugaan keterlibatan oknum anggota DPRD Palembang dalam penyelundupan tringgiling yang beromset triliunan di Jl Karya Baru Lr Irigasi RT 03/09 Kelurahan Karya Baru Kecamatan Alang-alang Lebar, membuat Badan Kehormatan (BK) DPRD Kota Palembang gerah.

Dengan wajah penuh tanya, badan kehormatan mulai mengusut siapa anggota dewan yang disebut-sebut terlibat dalam penyelundupan tringgiling tersebut. Sementara anggota dewan lain, terlihat saling tanya siapa anggota dewan yang dimaksud tersebut.

“Jujur saya sangat terkejut dengan informasi ini, tapi yang jelas persoalan ini akan kita usut,”ucap Harmen Abbas, ketua Badan Kehormatan DPRD Kota Palembang, kemarin.

Sebagai langkah awal, sambung Harmen, dirinya akan melaporkan hal ini kepada pimpinan dewan untuk ditindak lanjuti. “Memang sih, ini peristiwa kriminal karena jelas-jelas melanggar hakum, makanya persoalan ini akan kita tindak lebih lanjut,”ujarnya.

Jika terbukti bersalah? “Dewan itu anggota masyarakat juga, jadi jika melanggar bhukum, sanksinya sama dengan masyarakat lain. Jika bersalah hukumnya tetap pidana. Tapi yang jelas kita tetap menunggu lebih lanjut informasi dari pihak kepolisian yang menyelidiki masalah ini ,”kata Marwan.

Sementara itu, dari hasil pengusutan V/Pidter Mabes Polri yang dipimpin oleh Kombes Pol Drs Widi, telah mengamankan 12 tersangka dari sebelumnya hanya 11 tersangka. Tersangka baru adalah Ngo Beng Seng Als Hasan (36) warga Palembang. Kemarin, dia langsung diperiksa Tim Pidter Mabes Polri AKBP Drs Arif Darmawan.

Informasi yang berhasil dihimpun, Hasan diperiksa secara insentif oleh penyelidik karena diduga kuat keterlibatannya dalam penyelundupan. “ Dia bertiga dengan Aseng sebagai pemiliknya, yang bekerjasama dengan Hasan. Makanya Hasan hari ini diperiksa secara insentif, namun kita tidak tahu apa isi dari pemeriksaan tersebut,” jelas salah satu sumber di Poltabes Palembang, yang enggan untuk disebutkan namanya.

Kemarin (31/7) Siang harinya sekitar pukul 13.00 WIB, beberapa anggota tim dari Mabes Polri yang dibantu oleh beberapa orang anggota Poltabes Palembang, langsung melakukan penggerbekan dan penggeledahan disalah satu rumah yang terletak diperumahan kedamaian kecamatan Kalidoni Palembang. Terakhir diduga kalau rumah tersebut merupakan rumah yang disewa oleh tersangka Aseng yang merupakan warga dari Sepang Malaysia.

Ditempat terpisah, Kapolda Sumsel Irjen Pol Drs Ito Sumardi DS SH MH, siang kemarin (31/7) datangi TKP sekitar pukul 14.00 WIB. Kapolda Sumsel beserta beberapa pamen Polda Sumsel, mendatangi lokasi pabrik tringgiling atau PT Ikan Mas Jaya yang terletak di Jl Karya Baru Lr Irigasi RT 03/09 Kelurahan Karya Baru Kecamatan Sukarami Palembang.

Namun sayang, orang nomor satu di Polda Sumsel ini hanya sebentar saja dilokasi, atau lebih kurang dari 15 menit beliau mendatangi TKP tersebut. Sebab ia datang ke TKP tersebut secara diam-diam dan tidak diketahui oleh wartawan. Tapi sayang saat begitu ada wartawan yang datang, saat Kapolda mengetahui kalau ada wartawan dilokasi tersebut beliau langsung saja pergi dari lokasi.

Namun walaupun demikian, wartawan masih berusaha untuk mencegatnya walau hanya sedikit Kapolda Sumsel Irjen Pol Drs Ito Sumardi terpaksa mau memberikan informasinya.” Saya tidak tahu dengan usaha penyelundupan tringgiling ini, penangkapan atau penggerbekan ini juga dilakukan langsung oleh tim V/Pidter Mabes Polri. Data-data dari penangkapan itu sendiri belum ada di Polda, mungkin dalam waktu dekat dari tim/Pidter akan memberikan data lengkap dan akurat ke pihak kita,”jelas Kapolda .

“Kalau dugaan sementara ini, bisnis illegal berupa penyelundupan hewan langka ini melibatkan jaringan antar Propinsi bahkan langsung ke lintas negara,”tungkasnya

Sementara itu, saat wartawan koran ini mendatangi pihak Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA), Kasubag TU Khaidir saat ditanyai mengenai keterlibatan KSDA dengan kasus penyelundupan tringgiling ini mengatakan,” Saya tidak terlalu memahami secara instusi masalah penyelundupan ini, dan saya baru saja mengetahuinya setelah membaca koran pagi ini. Secara instusi saya mendukung kegiatan penangkapan itu. Namun sejauh ini saya tidak tahu kalau ada penangkapan tersebut, baru ada penangkapan inila baru tahu kalau ada bisnis tringgiling,”jelas Kasubag TU Konsevasi Sumber Daya Alam Khaidir kemarin.

Lebih lanjut beliau mengatakan,” kalau ada keterlibatan dari pihak kita, silakan buktikan sejauh ini saya selalu bekerjasama karena kita mitra kerja,”ujarnya

Keterkaitan kasus tringgiling ini, menurut informasi yang berhasil dihimpun oleh koran ini mengatakan, kalau dalam menjalankan bisnis ini ada keterlibatannya dengan petinggi Polisi dan anggota DPRD Palembang. Untuk sementara ini kita masih menunggu bagaimana perkembangan dari kasus tringgilingi yang omzetnya mencapai ratusan triliun pertahun.

Terpisah, Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan Kota Pagaralam Ir Safrin Tiaf MscPhd melalaui drh Sukri Kabid Peternakan mengatakan pihaknya tidak tahu jika tergiling yang diselundupkan tersebut merupakan dari Pagaralam. Selama ini saja belum terdengar kalau banyak tergiling di pagaralam. “Saya belum tahu kalau di Pagaralam ini banyak tergiling, saya aja baru dengar dari media kalau tergiling yang diselundupkan tersebut merupakan dari Pagaralam,”katanya. (vie/sep/ear)

Tidak ada komentar: